Penulis: Fridol
"...debat kandidat hendaknya jadi perhatian bersama seluruh masyarakat agar dapat menilai dan menjatuhkan pilihan politiknya nanti secara rasional-obyektif"
DEBAT kandidat Pilkada Serentak Halmahera Utara (Halut) babak
pertama baru saja digelar. Bertajuk “Menuju Halmahera Utara Sehat dan
Berkemajuan”. Disiarkan Kompas TV. Minggu, 8 Nopember 2020.
Siapa yang lebih meyakinkan? Apakah Frans Manery –
Muchlis Tapi-Tapi (FM-Mantap) sebagai paslon nomor satu? Atau Joel B. Wogono-Said
Bajak (JOS) sebagai pasangan kandidat nomor dua? Biarkan publik Halut yang dapat
menilainya sendiri performa debat mereka.
Debat kandidat sejatinya merupakan adu gagasan untuk
membangun Halmahera Utara lima tahun ke depan. Tentu janji dan komitmen dari
setiap paslon sangat beragam untuk membangun simpati publik. Terlepas apapun
janji dan komitmen yang ditunjukkan oleh mereka, debat kandidat adalah babak
pertama bagi publik untuk menguji gagasan politik mereka.
Sebab itu, debat kandidat hendaknya jadi perhatian
bersama seluruh masyarakat agar dapat menilai dan menjatuhkan pilihan
politiknya nanti secara rasional-obyektif.
Sebagai warga Halut, saya – sebagaimana masyarakat yang
lain – turut antusias untuk meninjau jalannya debat kandidat. Bagi saya –
secara pribadi, ada beberapa catatan sederhana terkait debat kandidat ini.
Pertama, dari sisi paslon 01. Kandidat 01 mampu menyampaikan
visi dan misi secara tepat waktu. Dari segi kejelasan, kandidat 01 terbilang
tegas dan jelas dalam menguraikan pendapat mereka, baik dalam bentuk pertanyaan
maupun jawaban.
Tetapi ada suara-suara, yang bisa saya katakan suara
sumbang dari cabup, saat cawabup sedang menyampaikan pendapatnya. Terakhir,
pernyataan penutup kandidat ini tentang komitmen untuk menjaga pilkada HALUT
yang damai, semoga benar-benar pernyataan yang lahir dari kesungguhan yang
kuat.
Kedua, catatan untuk paslon 02. Dalam kecepatan dan
ketepatan waktu, saya rasa perlu dibenahi. Dalam debat kandidat kemarin,
penyampaian visi-misi mereka pelan. Akibatnya waktu habis, sementara visi-misi
belum tersampaikan secara lengkap alias belum selesai. Tentu dengan
terpotongnya visi-misi, kita sebagai publik – menjadi mendengarnya kurang utuh.
Cabup 02 menyampaikan pendapat sangat jelas. Tapi cawabupnya,
saya kira, kurang jelas. Barangkali masalah itu disebabkan oleh APD.
Dalam penutup pernyataan, kandidat 02 mengajak dan
membawa semangat harapan untuk membangun HALUT dengan nilai Hibualamo.
Harapan dari masing-masing paslon untuk pendukungnya agar
tetap menjaga tali persaudaraan dalam menyongsong pilkada di 9 Desember nanti.
Pesan yang terakhir ini, saya rasa merupakan hal yang “harus” kita tekankan. Persaudaraan
di atas segala-galanya.